Powered By Blogger

Selasa, 05 Juli 2011

drama satu babak

Drama
Suatu hari dirumah Nelly kedatangan seorang tamu yang tidak dikenal dan sedang berjualan kosmetik.
Daud: Selamat siang, Mbak
Nelly: (berjalan menuju pintu depan? Selamat siang, ada apa ya...?
Daud: Darimana ya.....(bingung)
            Dan apa-apa saja yang anda promosikan itu...?
Daud: Saya berasal dari Sambas, Saya disini (memegang alat kosmetik) menjual bedak, Pelembap, pembersih muka, lipstik, dan banyak lagi.
Nelly: Ooooohhh.......(berpikir).
            Silakan masuk dulu, Mas.
Daud: Terima kasih, Mbak (masuk, menuju ruang tamu dan duduk dikursi).
Apa anda berminat  membeli produk ini Mbak, Produk ini sangat terbatas.
Nelly: (sambil melihat-melihat alat kosmetik). Oh ya, saya mau beli lipstik, harganya
            Berapa ya Mas........???
Daud: Satu lipstik harganya Rp 45.000, jika Mbak membeli 3 kami beri harga
            Rp 100.000. Apa Mbak mau membeli lipstik ini (memaksa), beli ya Mbak.
Nelly: Iya Mas saya mau membeli lipstik itu, tapi saya beli satu saja ya Mas.
Daud: Oh iya Mbak, tidak apa-apa. Biar satu tapi Mbak tetap membeli (gelisah).
Nelly: Tunggu sebentar ya Mas.....
            (berjalan menuju kamar untuk mengambil uang dikamar, dan setibanya diruang
            Tamu Nelly sangat terkejut, herannya penjual kosmetik sudah pergi dan
            Didapatinya hp diatas meja sudah tidak ada lagi).
Nelly: Mana ya Mas-mas tadi...? (keluar rumah).
Jojon: Ada apa ya Mbak Nelly......? nampaknya sangat gelisah.



Nelly: Iya Pak, saya sangat gelisah.....
            Apa Bapak tadi ada liat Mas-mas membawa tas besar berwarna hitam yang tadi mampir dirumah saya...?
Jojon: (cemas) Ooooh...tidak ada Mbak...
            (Bertanya-tanya) emangnya ada apa ya Mbak...?
Nelly: (gelisah) gini Pak, ketika saya tadi mau membayar lipstik yang akan saya beli,
            Ternyata Mas-mas tadi sudah pergi, dan saya dapati hp saya meja sudah tidak ada Lagi.
Jojon: Oohh..hp mbak hilang...?
Nelly: (marah-marah). Iya, Pak.
            Seharusnya kita melaporkan ini Pak, sekarang desa kita sudah tidak aman lagi.
Jojon: sabar-sabar Mbak (berjalan menujunrumah Kades).
            Mari kita pergi kerumah Kades sekarang.
Nelly: Iya, Pak.
(menyesal) saya sangat menyesal karena saya mudah percaya pada orang yang saya tidak kenal. Sebaiknya tadi saya tidak mengizinkannya masuk.
Jojon: harus gimana lagi Mbak. Nasi sudah menjadi bubur.
Nelly: Terima kasih ya Pak, sudah mau membantu saya.
Jojon: Sama-sama Mbak, sesama tetangga harus saling tolong-menolong.

Daud Al-hafiz
Jojon
Nelly Nuriansih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar